Jakarta - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus fokus dalam meningkatkan nilai tambah manufaktur di Indonesia, salah satunya ditempuh dengan berpedoman pada prinsip-prinsip industri hijau yang berkelanjutan untuk menciptakan masa depan tanpa karbon. Kemenperin menargetkan industri manufaktur di Indonesia dapat mencapai Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2050, sepuluh tahun lebih awal dari target nasional tahun 2060.
Saat membuka Annual Indonesia Green Industry Summit (AIGIS), Kamis (19/9) Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menjelaskan apabila dibandingkan dengan negara peers di dunia, Indonesia berada pada peringkat ke-12 Leading Manufacturing Countries di dunia pada tahun 2023, di atas Rusia dan Turki.
Selain itu, nilai Manufacturing Value Added (MVA) Indonesia pada tahun 2023 mencapai USD 255 miliar, meningkat USD 14 miliar (5,83%) dari nilai MVA Indonesia pada tahun 2022.
Selama lima tahun terakhir...