Jakarta -
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB), Abdullah Azwar Anas mengatakan Indonesia tengah berada di titik persimpangan dan periode krusial transformasi digital pemerintah. Anas menilai digitalisasi menjadi faktor kunci untuk mewujudkan 'Jalan Tol Pelayanan' dalam menyempurnakan pembangunan infrastruktur yang dilakukan Presiden Joko Widodo.
Menurutnya, kunci sukses keberhasilan transformasi digital terletak pada manajemen perubahan dan budaya di segala aspek, termasuk dalam urusan pemerintahan di bidang luar negeri.
"Digitalisasi bisa kita jadikan pendorong peningkatan kualitas layanan dan diplomasi Indonesia di luar negeri, baik dalam bidang politik, ekonomi, sosial, budaya, maupun pendidikan," ujar Anas dalam keterangan tertulis, Rabu (7/8/2024).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal ini disampaikan saat menyapa aparatur sipil negara (ASN) di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Wellington, Selandia Baru, Selasa (06/08).
Anas mengungkapkan diperlukan kolaborasi antarinstansi dan kebijakan yang kuat untuk memberikan layanan terpadu dalam menyukseskan transformasi digital. Selain kolaborasi, transformasi ini pun harus didukung oleh pola pikir digital yang maju dan dukungan talenta digital terbaik.
Anas menambahkan arah transformasi digital Indonesia diakui sudah berada di arah yang tepat oleh berbagai institusi global/praktisi digital. Dalam mengawal transformasi digital, Kementerian PANRB pun terus mempelajari best practices digitalisasi pemerintahan di negara-negara maju, salah satunya Selandia Baru.
Ia pun menegaskan reformasi birokrasi menjadi salah satu agenda utama pemerintah Indonesia saat ini. Dengan reformasi yang efektif, Indonesia dapat meningkatkan efisiensi, transparansi, dan akuntabilitas kinerja dalam penyelenggaraan pemerintahan.
Melalui pertemuan tersebut, Anas berharap terjalin kerja sama yang lebih erat antara Kementerian PAN-RB dan KBRI di Wellington dalam mengimplementasikan reformasi birokrasi yang efektif.
"Kami juga berharap, Bapak/Ibu sekalian di KBRI Wellington dapat memberikan masukan dan perspektif baru yang konstruktif berdasarkan pengalaman dan pengamatan selama bertugas di Selandia Baru," ucapnya.
Pada kesempatan tersebut, Anas juga mengapresiasi atas dedikasi dan kerja keras ASN yang mengabdi di luar negeri.
"Saya mengapresiasi kinerja dan komitmen dari staf KBRI Wellington yang telah bekerja keras dalam memelihara hubungan baik antar-negara, mempromosikan budaya, perdagangan, pendidikan, dan investasi, sehingga memperkuat ikatan antara Indonesia dan Selandia Baru," pungkas Anas.
Sebagai informasi, dalam kunjungannya ke KBRI Wellington, Anas turut didampingi oleh Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh RI untuk Selandia Baru Fientje Maritje Suebu. Dalam pertemuan tersebut Menteri Anas berdiskusi dengan ASN Indonesia di Selandia Baru terkait tantangan dan peluang ASN di luar negeri; peningkatan kompetensi dan pengembangan karier; penerapan kebijakan terbaru dari Kementerian PANRB yang relevan dengan ASN di luar negeri; fasilitas dan dukungan yang tersedia untuk ASN di luar negeri, termasuk aspek kesehatan dan kesejahteraan.
(prf/ega)