Aplaus bagi Eko Yuli, Dulu Penggembala Kambing Kini Legenda Angkat Besi

1 month ago 23
StarJudi
WinJudi
StarJudi
WinJudi
StarJudi winjudi slot
winjudi
Game Demo Mahjong Ways 2, Antara Fakta dan Mitos: Menang di Game Demo Sama Dengan Akun Terbaik
Fenomena "Beginner's Luck" di Server Thailand: Pandangan dari Master Cun
Inilah 3 Zodiak yang Akan Mendapatkan Kemenangan Beruntun di Mahjong Ways Pada Bulan Oktober Ini
Inilah Beberapa Fakta Mengejutkan Mengenai Scatter Hitam di Mahjong Ways
Mengatasi Stress Berlebihan Bersama WINJUDI: Mahjong Ways Permainan Menurunkan Tingkat Stress
Sisa Hidup Bahagia hingga Tutup Usia: Kumpulkan Dana Masa Tua Dari Mahjong Ways
Metode Terbaru Dari Komunitas Game Online Thailand: Terapkan Pola dan Jam Berikut Ini Di Semua Server! Pasti Menang?
Financial Freedom Sudah di Depan Mata: Tips dan Trik Mahjong Ways Ini Akan Merubah Hidup Anda Menjadi Kaya Raya
Jatuh Cinta Pada Kemenangan Pertama: Temukan Panduan Menang Besar di Mahjong Ways
Capek Selalu Kalah di Mahjong Ways? Cobain 5 Pola Terbaik ini Supaya Kamu Menang Terus!
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

Jakarta -

Lifter Indonesia Eko Yuli Irawan sudah menyelesaikan tugas berjuang di Olimpiade 2024. Meski tanpa medali, dia tetap layak dapat predikat legenda angkat besi Tanah Air.

Di Paris, Eko gagal menyelesaikan catatan angkatan. Setelah mampu mengangkat beban 135 kilogram di angkatan snatch, dia gagal saat tiga kesempatan clean & jerk dengan beban 162 kligram (2 kali) dan 165 kilogram (1 kali). Kebiasaan Eko meraih medali di Olimpiade sejak 2008 pun terhenti, cedera paha menjadi hambatan utamanya.

Saat Olimpiade 2008 dan Olimpiade 2012, Eko meraih perunggu. Sementara di Olimpiade 2016 dan Olimpiade 2020, lifter 35 tahun itu menyabet perak.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat ini Eko sudah kembali dari Olimpiade kelimanya di Paris. Ia tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Cengkareng, Tangerang, Sabtu (10/8/2024), bersama pelatih angkat besi, Erwin Abdullah. Kehadirannya disambut Sekretaris Jenderal PB PABSI Djoko Pramono serta jajaran pengurus, perwakilan Komite Olimpiade Indonesia (KOI), dan Kemenpora, serta istri Eko, Masitoh.

Saat penyambutan, Djoko Pramono mengapresiasi apa yang sudah dilakukan Eko Yuli. Meskipun Eko tak berhasil merebut medali untuk kali pertama di Olimpiade, tapi ia menilai atlet berusia 35 tahun itu tetap pahlawan bangsa.

"Saya berbahagia dia bisa kembali dan Eko kebetulan tidak berhasil kemarin angkat. Saya bilang tak perlu malu karena di Indonesia tak ada atlet atau melebihi Eko yang selalu memberikan medali Olimpiade," kata Djoko dalam sambutannya.

"Saya tak malu, jadi selamat datang Eko. Di sebelahnya ada Pak Erwin, pelatihnya Eko. Kebetulan di Pelatnas ada enam pelatih. Masing-masing punya dua atlet dipegang tapi buat program kami rembuk semua," ujarnya.

Transformasi sang Legenda

Sudah menjadi lifter legenda Indonesia, Eko Yuli berkenalan dengan angkat besi pada usia 12 tahun. Saat menggembala kambing di kampung halamannya, Metro, Lampung, dia melihat ada yang berlatih angkat besi di sebuah gym lokal. Eko awalnya hanya iseng menonton orang-orang berlatih angkat besi. Tapi dia akhirnya diajak untuk bergabung.

Dari sinilah jalannya mulai terlihat.Tapi jalan itu pun pada awalnya tidak Eko lalui dengan mulus. Sempat ada penolakan dari orang tua. Tapi Eko tetap kukuh untuk berlatih Angkat Besi hingga menekuninya secara serius.

Bakat Eko sebagai lifter sendiri tercium oleh Yon Haryono, bekas lifter nasional didikan Padepokan Angkat Besi Gajah Lampung, alumni SMP dan SMA Ragunan, dan kemudian mendirikan sasana di Desa Teja Agung, Metro, Lampung. Dalam prosesnya Eko ditangani Lukman, pelatih dari Kalimantan Selatan. Bersama beberapa lifter muda dari Lampung mereka diasah di Bogor.

Kini, Eko sudah tercatat sebagai atlet angkat besi yang bertanding di lima Olimpiade, mengharumkan nama Indonesia. Status legenda amat pantas disandang sosoknya.

Untuk itu Djoko Pramono, yang juga purnawirawan perwira tinggi Korps Marinir TNI Angkatan Laut, menegaskan bahwa status legenda sangatlah pantas melekat pada sosok Eko. Fakta bahwa kini ia pulang tanpa medali tidak mengubah kenyataan bahwa konsistensinya meraih medali di empat Olimpiade sebelum ini pun sama sekali bukan pekerjaan mudah.

"Jadi tak ada (istilah) ini punya saya dan semua on the track sampai saat ini. Kalau boleh saya katakan ini adalah Pelatnas yang hampir sempurna. Angkat besi sudah ikut tujuh olimpiade, enam olimpiade kita ikut terus dan selalu beri medali untuk Merah Putih."

"Eko sudah ikut kelima dan empat olimpiade di antaranya terus menerus memberi medali kepada bangsa kita. Kalau saya katakan, jika ditandakan dengan bintang emas masih kurang. Saya hanya katakan mari bangsa Indonesia hormati," ujarnya.

"Saya saja di PABSI mencari kader-kader seperti Eko belum tentu satu dekade lahir Eko. Jadi memang itu lah bukan hanya di Indonesia, negara lain juga begitu kadang-kadang stuck. Jadi Eko selamat datang. Semua orang bangga, semua orang harus tahu Eko is still the best. Saya kira demikian mari teruskan perjuangan, perjuangan olahraga tak ada akhirnya," kata Djoko.

Apresiasi juga diutarakan Wakil Sekretaris Jenderal (Sekjen) II Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Desra Firza Ghazfan kepada Eko Yuli. Ia tidak segan menyebut Eko sebagai legenda Olimpiade satu-satunya di Indonesia.

"Ikut olimpiade itu susah. Sebutan untuk ikut Olimpiade itu ada olimpian, dan medalist, di atas itu legenda. Nah, Eko adalah olympic legend dan satu-satunya di Indonesia.

"Sekali saja susah dapat medali susah berkali-kali itu mungkin hampir tak mungkin. Tapi ini Eko dengan kesederhanaan beliau dan dedikasinya. Ini adalah manusia ajaib," kata Desra.

"Terima kasih kepada Eko sudah terus menerus membawa nama bangsa Indonesia di olimpiade. Terima kasih angkat besi sudah membuat kita merinding, menangis, terima kasih Eko," ucap Desra.

(mcy/cas)

Read Entire Article