Awal Pelecehan Pemilik Ponpes di Karawang Terungkap: Curhatan Para Santriwati

4 weeks ago 15
winjudi slot online winjudi online winjudi situs winjudi online slot gacor online terbaru situs slot gacor online terbaru link slot gacor online terbaru demo slot gacor online terbaru rtp slot gacor online terbaru Akun slot gacor Akun situs slot gacor Akun link slot gacor Akun demo slot gacor Akun rtp slot gacor Akun slot gacor online terbaru Akun situs slot gacor online terbaru Akun link slot gacor online terbaru Akun demo slot gacor online terbaru Akun rtp slot gacor online terbaru informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online hari ini berita online hari ini kabar online hari ini liputan online hari ini kutipan online hari ini informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online winjudi slot online
Sekretaris YLBH Sanggabuana Karawang, Saepul Rohman. Foto: kumparan

sosmed-whatsapp-green

kumparan Hadir di WhatsApp Channel

Kiki Andriawan, pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Isra, di Dusun/Desa Ciranggon, Kecamatan Majalaya, Kabupaten Karawang, dilaporkan atas tuduhan pencabulan atau pelecehan seksual terhadap 20 santriwati.

Sekretaris YLBH Sanggabuana Karawang, Saepul Rohman, yang mendampingi para korban, mengatakan saat ini kondisi kesehatan mental kliennya masih tertekan.

"Sampai sekarang mereka masih trauma berat, kita dampingi terus agar tidak merasa tertekan lagi," ucap dia, Jumat (9/8).

Terungkap dari saling curhat para santriwati

Saepul menuturkan, terkuaknya kasus ini berawal saat para santriwati saling berkeluh kesah terkait ulah pimpinan pondok tersebut.

Hingga akhirnya saat menjelang kelulusan sekolah pada Maret 2024 lalu, salah satu santriwati memberanikan diri mengadu ke ibunya tentang apa saja yang dia alami bersama teman-temannya selama di ponpes.

"Ada salah satu santri awalnya cerita ke ibunya, awalnya takut, tapi saat cerita ke ibunya, ibunya terus memberikan dorongan agar apa pun yang terjadi, si anak ini harus cerita sampai akhirnya terbuka siapa saja yang menerima perlakuan itu," katanya.

Menurutnya, saat bulan Ramadan 2024 kemarin ada sekitar 10 orang tua datang ke ponpes untuk meminta penjelasan.

"Waktu itu si terlapor ini memang mengaku salah dalihnya khilaf, sampai nangis-nangis, tapi hari ini seakan dibantah semua," kata Saepul.

Terlapor tak takut dipolisikan

Hanya saat itu, kata Saepul, memang tidak ada ancaman secara langsung jika kasus ini sampai dipolisikan. Oknum tersebut hanya mempersilakan seraya menyatakan bahwa pihak ponpes memiliki kuasa hukum yang andal.

"Memang bukan ancaman secara spesifik, waktu itu ketika didatangi pihak keluarga, orang itu bilang 'silakan kalau nggak terima, kalau mau lapor polisi silakan, kita punya pengacara'. Yang namanya orang tua mungkin jadi tertekan ya karena jawabannya seakan menantang balik," ucapnya.

Kiki Andriawan, pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Isra, mengklarifikasi soal tuduhan pencabulan atau pelecehan seksual terhadap 20 santriwati.

"Saya selaku pengasuh ponpes memastikan bahwa isu dugaan pelecehan seksual yang bergulir itu tidak benar," kata Kiki di aula Kementerian Agama Kabupaten Karawang, Jumat (9/8).

Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Isra, Kiki Andriawan. Foto: Dok Istimewa

Kiki menyampaikan klarifikasi itu didampingi Humas Kemenag Karawang dan PCNU Karawang.

Berikut klarifikasi Kiki selengkapnya:

Read Entire Article