Shalat istikharah (ilustrasi).
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Shalat istikharah merupakan ibadah yang dilakukan ketika Muslim dihadapkan pada suatu pilihan dan mencari jawaban. Namun, yang kerap menjadi pertanyaan adalah bagaimana cara mengetahui bahwa Allah telah menjawab doa kita.
Dilansir dari About Islam, jawaban tidak selalu hadir melalui mimpi. Petunjuk akan datang dalam bentuk yang lebih halus, di mana setelah dia melakukan shalat, Muslim harus mencoba memutuskan apa yang terbaik, kemudian merasa yakin apa yang akan terjadi adalah yang terbaik. Ia juga bisa meminta nasihat dari orang-orang yang dia percayai.
Petunjuk lain juga bisa datang melalui apa yang dirasakan Muslim di dalam hati. Karena hubungan dengan Tuhan adalah hubungan yang sangat melibatkan hati, jiwa, dan pikiran. Petunjuk atau jawaban yang dicari biasanya dapat dirasakan di dalam hati yakni tatkala bermimpi di waktu tidur.
Para ulama mengakui pentingnya mimpi sebagai jalan masuknya ilham dari Allah kepada manusia. Bahkan, wahyu dari Allah kepada para nabi dan rasul-Nya juga melalui mimpi mereka.
Saat orang sedang tidur, seluruh jasadnya berada di luar kendali kesadaran dirinya. Ia secara nyata mutlak di bawah pengendalian Allah SWT.
Oleh karena itu, umat Islam harus selalu berusaha mensucikan keadaan batinnya agar lebih mampu menafsirkan dan menerima hidayah Allah. Aturan umumnya adalah semakin dekat hubungan kita dengan Allah, semakin mudah membaca tanda-tanda yang diberikan-Nya dan memahami petunjuk-Nya.
Lantas, bagaimana cara melakukan shalat istikharah? Rasulullah SAW bersabda, cara terbaik meminta petunjuk adalah dengan mendirikan shalat dua rakaat. Kemudian, mengucapkan permohonan, yang secara kasar dapat diterjemahkan sebagai berikut.