Penyaluran kredit bank umum di Sumatera Utara telah mencapai Rp 266,71 triliun. Nilai tersebut tumbuh sebesar 7,26 persen secara tahunan atau year on year (yoy).
"Secara umum, kinerja bank umum di Sumatera Utara mengalami pertumbuhan yang positif, terutama kredit yang mencatatkan pertumbuhan tertinggi sejak 2023," ujar Khoirul dalam acara media di Toba, Sumatera Utara, dikutip Minggu (11/8).
Khoirul menjelaskan pertumbuhan ini ditopang oleh sektor produktif dengan sektor industri pengolahan yang tumbuh 11,93 persen yoy dan menjadi sumber pertumbuhan kredit terbesar.
"Kredit industri pengolahan tercatat sebesar Rp 61,24 triliun dengan pertumbuhan sebesar 11,93 persen yoy. Kemudian kredit kendaraan bermotor sebesar Rp 5,11 triliun, tumbuh 17,43 persen yoy," katanya.
Sementara untuk porsi per jenis penggunaan yaitu sektor produktif 69,76 persen dan konsumtif sebesar 30,24 persen, dengan jumlah rekening kredit yaitu 3.677.867.
Selain kredit, penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) bank umum di Sumatera Utara juga tercatat positif hingga lima bulan pertama tahun ini. Khoirul mengatakan DPK bank umum di Sumatera Utara tercatat Rp 317,37 triliun, naik 5,62 yoy.
Sementara jumlah rekening DPK bank umum Sumatera Utara tercatat sebesar 26.763.708 hingga Mei 2024. Angka ini meningkat 6,89 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
Dari sisi aset, total aset bank umum tercatat sebesar Rp 340,14 triliun, naik 5,50 persen secara tahunan. Kemudian rasio kredit bermasalah atau Non Performing Loan berada di level 2,05 persen, naik dari bulan sebelumnya di angka 1,81 persen. Sedangkan Loan to deposit ratio (LDR) berada di level 84,04 persen.
"Kinerja bank umum Sumatera Utara ini didapatkan dari 58 perusahaan bank umum," kata Khoirul.