Bisakah Kacang Tanah Meningkatkan Risiko Kanker?

1 week ago 6
winjudi slot online winjudi online winjudi situs winjudi online slot gacor online terbaru situs slot gacor online terbaru link slot gacor online terbaru demo slot gacor online terbaru rtp slot gacor online terbaru Akun slot gacor Akun situs slot gacor Akun link slot gacor Akun demo slot gacor Akun rtp slot gacor Akun slot gacor online terbaru Akun situs slot gacor online terbaru Akun link slot gacor online terbaru Akun demo slot gacor online terbaru Akun rtp slot gacor online terbaru informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online hari ini berita online hari ini kabar online hari ini liputan online hari ini kutipan online hari ini informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online winjudi slot online

Sebuah studi terbaru yang dilakukan oleh para peneliti di University of Liverpool telah menimbulkan kekhawatiran tentang seringnya pasien kanker mengonsumsi kacang tanah.

Temuan tersebut menunjukkan bahwa mengonsumsi kacang tanah secara sering dapat meningkatkan risiko penyebaran kanker di dalam tubuh.

Fokus studi ini adalah pada protein yang ditemukan dalam kacang tanah yang disebut Peanut Agglutinin (PNA).

Ketika kacang tanah dikonsumsi, PNA dengan cepat memasuki aliran darah. Begitu berada di dalam darah, protein ini berinteraksi dengan sel-sel yang melapisi pembuluh darah, yang dikenal sebagai sel endotel.

Interaksi ini memicu produksi molekul tertentu yang disebut sitokin, khususnya IL-6 dan MCP-1. Sitokin ini diketahui berperan dalam mendorong penyebaran sel kanker.

Peningkatan produksi sitokin ini memiliki efek signifikan pada sel endotel. Hal ini menyebabkan sel-sel ini mengekspresikan lebih banyak molekul permukaan yang dapat menarik sel kanker yang beredar di aliran darah.

Akibatnya, sel kanker yang bersirkulasi lebih mungkin menempel pada dinding pembuluh darah, yang dapat meningkatkan kemungkinan kanker menyebar ke bagian tubuh lainnya.

Penelitian ini didasarkan pada penelitian sebelumnya oleh tim yang sama, yang menemukan bahwa PNA mengikat jenis rantai gula tertentu yang sebagian besar terdapat pada sel prakanker dan sel kanker.

Ketika PNA menempel pada rantai gula ini, hal itu menyebabkan perubahan pada struktur protein yang lebih besar pada permukaan sel kanker.

Perubahan ini mengekspos molekul adhesi, membuat sel kanker lebih lengket.

Kelengketan ini memudahkan sel kanker menempel pada pembuluh darah dan berpindah ke organ lain.

Selain itu, interaksi antara PNA dan sel kanker ini memungkinkan sel kanker membentuk kelompok kecil, yang dapat bertahan lebih lama dalam aliran darah.

Hal ini khususnya mengkhawatirkan karena banyak jenis kanker epitel, seperti kanker payudara, usus besar, dan paru-paru, menyebar melalui aliran darah ke organ lain.

Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa meskipun mengonsumsi kacang tanah dalam jumlah normal mungkin tidak menimbulkan risiko yang signifikan, konsumsi kacang tanah yang banyak atau sangat sering berpotensi meningkatkan risiko penyebaran kanker pada pasien yang sudah menderita kanker.

Para peneliti memperingatkan bahwa pasien kanker, terutama mereka yang mengonsumsi kacang tanah sangat sering, mungkin perlu mempertimbangkan untuk membatasi asupannya.

Penting untuk dicatat bahwa para peneliti menekankan bahwa diperlukan lebih banyak penelitian untuk sepenuhnya memahami dampak konsumsi kacang tanah yang banyak terhadap perkembangan kanker dan kelangsungan hidup pasien.

Meskipun temuan saat ini memberikan wawasan penting, temuan tersebut belum konklusif, dan penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengeksplorasi potensi risiko ini secara lebih rinci.

Penelitian ini dipimpin oleh Dr. Lu-Gang Yu dan timnya dan diterbitkan dalam jurnal Carcinogenesis.

Pekerjaan mereka menyoroti perlunya pasien kanker untuk menyadari pilihan makanan mereka dan potensi efek yang dapat ditimbulkan oleh makanan tertentu, seperti kacang tanah, terhadap kesehatan mereka.

Seiring berlanjutnya penelitian di bidang ini, hal itu dapat mengarah pada rekomendasi diet yang lebih spesifik bagi individu yang menjalani perawatan kanker.

Read Entire Article