Buka-bukaan Menkes soal Bullying Dokter, Kasus Terbanyak Ada di 10 Prodi Ini

1 week ago 8
winjudi slot online winjudi online winjudi situs winjudi online slot gacor online terbaru situs slot gacor online terbaru link slot gacor online terbaru demo slot gacor online terbaru rtp slot gacor online terbaru Akun slot gacor Akun situs slot gacor Akun link slot gacor Akun demo slot gacor Akun rtp slot gacor Akun slot gacor online terbaru Akun situs slot gacor online terbaru Akun link slot gacor online terbaru Akun demo slot gacor online terbaru Akun rtp slot gacor online terbaru informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online hari ini berita online hari ini kabar online hari ini liputan online hari ini kutipan online hari ini informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online winjudi slot online

Jakarta -

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin buka-bukaan soal bullying di kalangan dokter. Mulai dari perkembangan kasus dugaan bunuh diri dr ARL hingga 10 prodi PPDS (Program Pendidikan Dokter Spesialis) dengan kasus bullying terbanyak.

Terkait kasus dugaan bunuh diri seorang dokter residen anestesi di Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro (FK Undip), dr ARL, Menkes mengatakan sudah mengantongi bukti adanya perundungan. Di antaranya mencakup rekaman suara dan tangkapan layar chat korban.

Sebelumnya, sempat muncul bantahan dari Undip bahwa dr ARL meninggal bukan karena bunuh diri melainkan karena sakit. Menurut Direktur Pelayanan Kesehatan Kemenkes, dr Azhar Jaya, hal itu tidak mengesampingkan fakta adanya perundungan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi, orang ini memang sakit, tapi bukan berarti nggak terjadi perundungan ya. Intinya ya kita tidak menyalahkan pihak universitas apa Undip, tapi istilahnya kondisi almarhumah saat sakit, bertambah parah, dan akhirnya terjadilah, kejadian yang tidak kita inginkan," terang dr Azhar saat ditemui seusai rapat kerja bersama Komisi IX DPR RI, Kamis (29/8/2024).

Dugaan bunuh diri dr ARL memunculkan lagi polemik tentang survey kesehatan mental calon dokter spesialis yang diungkap Kemenkes RI beberapa waktu lalu. Saat itu, banyak pihak meragukan metodologi dan keterwakilan sampel yang diteliti.

Terungkap, dr ARL merupakan salah seorang responden yang turut berpartisipasi dalam penelitian tersebut. Menurut Menkes, almarhumah termasuk responden yang mengalami gangguan kesehatan mental.

"Unfortunately dr Risma yang kemarin, itu dia masuk depresi ringan," kata Menkes.

Diakui, dr ARL tidak termasuk yang mendapatkan penanganan karena pada saat itu prioritas pendampingan diberikan pada residen dengan depresi berat. Dalam survey tersebut, ditemukan 399 dokter PPDS yang mengalami depresi dan bahkan ingin mengakhiri hidup.

"Sementara saat itu, Kemenkes RI memberi layanan untuk yang depresi berat dulu, jadi lolos dia," jelas Menkes.

NEXT: Prodi dengan kasus bullying terbanyak

Simak Video "Perundungan di Lingkungan PPDS Seharusnya Jadi Momen Perbaikan Sistem"
[Gambas:Video 20detik]

Read Entire Article