PBNU dan PKB masih bersitegang. Ketum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin) kembali menyinggung konflik ini melalui media sosial X pribadinya @cakimiNOW.
Cak Imin menyinggung sikap elite PBNU terdahulu yakni KHHasyim Muzadi hingga KH Said Aqil yang menurutnya tidak pernah merecoki PKB meski memiliki perbedaan pendapat.
“Almarhum Kyai Hasyim Muzadi, Ketum PBNU, sekeras apapun perbedaan pandangam dengan saya hingga beda pilihan dalam pilprespun, tetap sama - sama menghormati PBNU dan DPPPKB sebagai organisasi dan Parpol masing-masing yang dijamin konstitusi negara,” tulis Cak Imin, dikutip Minggu (11/8).
Begitu juga dengan Said Aqil, Cak Imin mengatakan, Ketum PBNU periode 2010-2021 itu tidak pernah bersitegang dengan PKB meski PKB dan PBNU memiliki perbedaan saat Pilpres.
“Kyai Siad Aqil, Ketum PBNU, sedekat apapun hubungan dengan saya, maupun sekeras perbedaan termasuk pilpres, tetap masing-masing menghormati otoritas masing-masing PBNU dan DPPPKB sebagai lembaga yang dijamin konstitusi negara,” lanjutnya.
Menurutnya, berbeda pandangan tidak menjadikan PKB berbeda dengan garis NU.
Dan perbedaan itu, kata Cak Imin, tidak membuat Hasyim Muzadi dan Said Aqil melewati batas untuk merecoki PKB.
“Kami semua, baik Kyai Hasyim maupun Kyai Said tahu persis kewajiban dan hak masing-masing dalam memperjuangkan keyakinan dan keNUan yang setiap saat bisa berbeda dan bisa sama,” katanya.
Hubungan antara PKB dan PBNU kian memanas beberapa pekan terakhir. Apalagi, ketika PBNU membuat tim khusus untuk mengembalikan PKB ke jalan yang benar sesuai dengan keyakinan NU.
PBNU gencar memanggil mantan pengurus PKB hingga kader PKB yang memiliki hubungan dengan Cak Imin untuk dimintai keterangan terkait tudingan perebutan PKB saat konflik 2008 silam.
PBNU sudah memanggil eks sekjen PKB Lukman Edy hingga eks anggota DPR RI fraksi PKB, yang kini menjadi kader partai NasDem, Effendi Choirie.
PBNU juga memanggil Sekjen PKB saat ini, Hasanuddin Wahid atau Cak Udin. Namun Cak Udin tidak memenuhi panggilan tersebut.