Catatan PBHI soal Capim KPK, Ada Yang Antidemokrasi & Sarat Konflik Kepentingan

1 month ago 17
StarJudi
WinJudi
StarJudi
WinJudi
StarJudi winjudi slot
winjudi
Game Demo Mahjong Ways 2, Antara Fakta dan Mitos: Menang di Game Demo Sama Dengan Akun Terbaik
Fenomena "Beginner's Luck" di Server Thailand: Pandangan dari Master Cun
Inilah 3 Zodiak yang Akan Mendapatkan Kemenangan Beruntun di Mahjong Ways Pada Bulan Oktober Ini
Inilah Beberapa Fakta Mengejutkan Mengenai Scatter Hitam di Mahjong Ways
Mengatasi Stress Berlebihan Bersama WINJUDI: Mahjong Ways Permainan Menurunkan Tingkat Stress
Sisa Hidup Bahagia hingga Tutup Usia: Kumpulkan Dana Masa Tua Dari Mahjong Ways
Metode Terbaru Dari Komunitas Game Online Thailand: Terapkan Pola dan Jam Berikut Ini Di Semua Server! Pasti Menang?
Financial Freedom Sudah di Depan Mata: Tips dan Trik Mahjong Ways Ini Akan Merubah Hidup Anda Menjadi Kaya Raya
Jatuh Cinta Pada Kemenangan Pertama: Temukan Panduan Menang Besar di Mahjong Ways
Capek Selalu Kalah di Mahjong Ways? Cobain 5 Pola Terbaik ini Supaya Kamu Menang Terus!
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online
Ilustrasi KPK. Foto: Shutterstock

sosmed-whatsapp-green

kumparan Hadir di WhatsApp Channel

Perhimpunan Bantuan Hukum dan Hak Asasi Manusia Indonesia (PBHI) membeberkan catatannya terhadap rekam jejak beberapa calon pimpinan (Capim) KPK periode 2024-2029 yang telah dinyatakan lolos tes profile assessment.

"Kami masih mencatat di sini masih ada sistem kontingen. Kita masih melihat di sini ada kontingen dari kepolisian yang masih cukup banyak dan kemudian dari kontingen jaksa juga," kata Ketua PBHI, Julius Ibrani, dalam diskusi bertajuk 'Darurat Demokrasi, KPK Dalam Cengkeraman?', Rabu (11/9).

Untuk para Capim KPK dengan latar belakang Polri, ia mengambil contoh Kapolda Kalteng, Irjen Djoko Poerwanto. Di mana, dari rekam jejak yang didapat, Irjen Djoko dinilai anti-demokrasi.

"Misalnya seperti nama Djoko Poerwanto, dia pernah membubarkan dan bahkan mengeluarkan maklumat untuk tidak boleh berdemo pada saat menjabat sebagai Kapolda NTB," ungkap Julius.

Selain itu, Djoko juga disebut mendaftarkan diri sebagai capim bersamaan dengan wakilnya di Polda Kalteng, Brigjen Rakhmad Setyadi. Hal ini dinilai janggal oleh Julius.

Irjen Djoko Poerwanto Foto: Adi Wibowo/Antara

"Ini kan tentu hal-hal yang janggal, seolah-olah memasukkan bersama kontingennya sendiri. Ini kan tidak baik bagi masalah koordinasi dan juga sinkronisasi kerja dengan kepolisian," ujar dia.

Julius juga menyoroti anggota Polri lainnya, yakni Komjen Setyo Budianto. Di mana, saat ini Setyo menjabat sebagai Inspektur Jenderal Kementerian Pertanian.

Hal ini dinilai Julius berpotensi menimbulkan konflik kepentingan. Sebab, KPK diketahui masih terus mengusut kasus korupsi yang melibatkan eks Mentan, Syahrul Yasin Limpo (SYL).

"Di level itu perlu ada titik waspada soal adanya konflik kepentingan, apabila kemudian dia menjadi pimpinan. Apakah dia bersinggungan dengan posisinya sebagai inspektur jenderal di kementerian pertanian atau tidak," papar Julius.

"Malah menurut kami justru lebih bagus dia tetap berada di kementerian pertanian, lalu berkoordinasi untuk memberantas korupsi di internal kementerian pertanian sesuai dengan tupoksinya sebagai Irjen gitu," sambung dia.

Selain dari Polri, Julius juga mempersoalkan capim dari internal KPK. Seperti misalnya Johanis Tanak yang juga punya latar belakang sebagai jaksa. Menurut dia, Tanak memiliki sederet kontroversi ketika menjabat sebagai Wakil Ketua KPK.

Wakil Ketua KPK, Johanis Tanak, saat ditemui wartawan di Gedung ACLC KPK, Jakarta Selatan, Selasa (30/4/2024) Foto: Fadhil Pramudya/kumparan

"Kita tahu dia terlibat di dalam kasus dugaan pelanggaran etik chat via WA dengan salah satu pihak yang sedang diperiksa oleh KPK sendiri. Ini tentu menjadi pertanyaan besar kok bisa ini lolos lagi?" ujar Julius.

"Dan kalau kita lihat juga kenaikan harta kekayaannya secara signifikan itu patut mencurigakan. Harus ada penelusuran lebih detail bahwa harta kekayaan dan kinerja ini harus menjadi catatan," tambah dia.