Faktor Internal yang Paling Mempengaruhi Kekalahan Umat Islam Selama Perang Salib

1 month ago 10
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Kejayaan Perang Salib diyakini secara umum berada di tangan para musuh. Hal yang membuat Tentara Salib Pertama meraih kemenangan karena kaum Muslim tengah mengalami perpecahan dan kemunduran.

Kalau saja para Tentara Salib itu tiba sepuluh tahun lebih awal, mereka akan mendapat perlawanan keras dari pasukan Muslim. Sebab sepuluh tahun yang lalu masih kuat persatuan dari berbagai kelompok di negara yang diperintah oleh Maliksyah, sultan terakhir dari tiga Sultan Besar Turki Saljuk.

Demikian dijelaskan, Guru Besar Studi Islam dan Bahasa Arab di Universitas Edinburgh, Carole Hillenbrand dalam bukunya berjudul Perang Salib, yang diterbitkan Serambi.

Wilayah kekuasaan Turki Saljuk di wilayah Barat meliputi Irak, Suriah, dan Palestina. Namun, pembahasan ilmiah sebelumnya tentang keadaan kaum Muslim pada umumnya di tahun 488 Hijriyah atau 1095 Masehi tidak terlalu jauh beranjak dari penekanan bahwa dunia Islam mengalami perpecahan dan kemunduran. Hal itu terjadi akibat kehilangan pemimpin yang benar-benar kuat dan karena terjadinya pertikaian agama.

Carole Hillenbrand dalam bukunya mengungkapkan peristiwa yang menghancurkan umat Islam sepanjang tahun 485 H sampai 487 H atau 1092 M sampai 1094 M.

Dalam kurun waktu kurang dari dua tahun, yang dimulai sejak 485 H, terjadi rentetan pembersihan semua pemimpin politik terkemuka dunia Islam dari Mesir hingga ke timur.

Pada 485 H atau 1092 M, tokoh terbesar dalam sejarah Kesultanan Saljuk, menteri (wazir) Nizhim al-Mulk, penguasa de facto kekaisaran Saljuk selama lebih dari tiga puluh tahun, dibunuh.

Sebulan kemudian, Maliksyah, sultan ketiga Saljuk, wafat secara mencurigakan, setelah selama dua puluh tahun berkuasa dengan gemilang. Tidak lama kemudian, permaisurinya menyusul diikuti oleh cucunya dan pemimpin-pemimpin politik berpengaruh lainnya.

BACA JUGA: Dampak Fatal Eksodus Besar-besaran Keluar Israel dan Ragam Bujuk Rayu untuk Kembali

Sumber-sumber Islam bahkan memandang tahun 487 H atau 1094 M sebagai tahun penuh bencana, karena di tahun ini era lainnya turut berakhir. Yaitu dengan wafatnya Khalifah Fatimiyah di Mesir, al-Mustanshir, musuh besar Saljuk, yang telah memerintah selama 58 tahun. Tazirnya, Badr al-Jamili, pendiri benteng kota Kairo kemudian menyusul.

Pada 487 H atau 1094 M, Khalifah Abbasiyah al-Muqtadhi yang berpaham Sunni juga wafat. Seperti diuraikan oleh sejarawan Mamluk, Ibn Thghribirdi. "Tahun ini disebut tahun kematian para khalifah dan pemimpin," kata Ibn Thghribirdi.

Read Entire Article