Jakarta -
Para peserta didik (Serdik) Sespimti Polri Dikreg ke-33 menggelar seminar sekolah di masa menuju akhir pendidikan di Sespim Lemdiklat Polri. Kegiatan tersebut mengangkat tema 'Kolaborasi Penanggulangan Serangan Siber'.
Kegiatan seminar sekolah tersebut dilaksanakan di Gedung Utaryo Sespim Lemdiklat Polri, Kamis (8/8/2024). Kegiatan ini diketuai oleh peserta didik Sespimti Polri Dikreg ke-33, Jean Calvijn Simanjuntak.
Pelaksanaan seminar sekolah ini menghadirkan narasumber dari berbagai kalangan, yaitu Sekretaris Ditjen Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo I Nyoman Adhiarna, Deputi Bidang Operasi Keamanan Siber dan Sandi (BSSN) Mayor Jenderal TNI Dominggus Pakel, Pakar Siber Indonesia Prof Yudho Giri Sucahyo, dan Praktisi Siber Teguh Aprianto. Kegiatan ini merupakan rangkaian pembelajaran program pendidikan Sespimti Polri Dikreg ke-33 Tahun 2024 yang telah dibuka pada 17 Januari 2024 dan rencana akan ditutup pada 29 Agustus 2024.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam sambutannya, Kasespim Lemdiklat Polri Irjen Chryshnanda Dwilaksana menekankan mengenai pentingnya suatu mekanisme terpadu antara Polri bersama dan kementerian atau lembaga (K/L) dalam meningkatkan keamanan siber di Indonesia. Dia juga mengapresiasi kegiatan seminar ini yang telah mengangkat tema mengenai keamanan siber.
"Untuk itu, melalui kegiatan seminar sekolah Sespimti Dikreg ke-33 ini menjadi momentum dan inspirasi untuk kita terus bersama-sama mengembangkan dan meningkatkan kreativitas serta inovasi dalam melaksanakan tugas yang terbaik di manapun berada. Dan dapat bermanfaat, baik untuk instansi Polri, kementerian atau lembaga, dan seluruh masyarakat," kata Chryshnanda.
Seminar di Sespimti Polri (Foto: dok. Istimewa)
Sementara itu, Jean Calvijn Simanjuntak mengatakan pihaknya menggelar seminar sekolah dengan kemasan berbeda. Dia menjelaskan kegiatan ini juga diwarnai dengan nusantara kearifan lokal Indonesia.
"Seminar sekolah ini dipersembahkan dan dikemas dengan keamanan siber. Karena di Indonesia memang penting, tetapi yang lebih penting adalah bagaimana mengemas ini semua dalam satu sinergitas dan kolaborasi bersama ," kata Calvijn.
(knv/knv)