Jakarta - Misi Indonesia mengejar target net zero emission (NZE) atau nol emisi karbon tahun 2060 menghadapi banyak tantangan. Terlebih, mayoritas pasokan energi saat ini masih bersumber dari fosil.
Transisi menuju energi baru terbarukan juga membutuhkan dana besar dan suntikan modal investor. Masalahnya, menurut Peneliti Indef Abra Talattov, mendatangkan investor untuk mengembangkan energi bersih tidaklah mudah.
Salah satu kendalanya terletak pada demand listrik Indonesia yang masih rendah. Konsumsi listrik domestik yang masih rendah membuat investor maupun kreditur masih ragu menanamkan modalnya.
"Dari pembiayaan, melihat faktor-faktor demand yang lemah, biaya investasi yang masih mahal, dari sisi kreditur, perbankan maupun non perbankan akan sangat hati-hati mendanai investasi EBT. Karena risikonya kan juga besar," katanya kepada detikcom, Jumat (13/9/2024).