Kisah Febri, Anak Sopir Taksi yang Kini Jadi Kepala Dinas di Surabaya

1 week ago 6
winjudi slot online winjudi online winjudi situs winjudi online slot gacor online terbaru situs slot gacor online terbaru link slot gacor online terbaru demo slot gacor online terbaru rtp slot gacor online terbaru Akun slot gacor Akun situs slot gacor Akun link slot gacor Akun demo slot gacor Akun rtp slot gacor Akun slot gacor online terbaru Akun situs slot gacor online terbaru Akun link slot gacor online terbaru Akun demo slot gacor online terbaru Akun rtp slot gacor online terbaru informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online hari ini berita online hari ini kabar online hari ini liputan online hari ini kutipan online hari ini informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online winjudi slot online

sosmed-whatsapp-green

kumparan Hadir di WhatsApp Channel

Asrama Bibit Unggul telah resmi diluncurkan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi. Asrama yang berlokasi di Jl. Villa Kalijudan Indah XV/Kav. 2-4 Surabaya tersebut, dirancang untuk mencetak generasi emas dari keluarga tidak mampu.

Sejatinya Asrama Bibit Unggul pernah dicetuskan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya sejak zaman Wali Kota Soenarto Soemoprawiro. Satu di antara alumni angkatan pertama Asrama Bibit Unggul adalah Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Surabaya, Febrina Kusumawati.

Perempuan yang lekat disapa Febri itu pun berbagi kisah tentang bagaimana program Asrama Bibit Unggul telah mengubah hidupnya secara drastis.

"Saya mengucapkan terima kasih kepada pemerintah kota. Kalau dulu tidak ada program Bibit Unggul dari pemerintah kota, mungkin saat itu saya tidak menjadi apa-apa sampai sekarang," ujar Febri dengan penuh syukur, Jumat (30/8).

Febri pun menceritakan masa lalunya yang tidak mudah. Ayahnya yang hanya seorang sopir taksi, mengalami kesulitan untuk membiayai sekolah. Namun, keberuntungan datang ketika Pemkot Surabaya memperkenalkan program beasiswa Bibit Unggul bagi siswa berprestasi dari keluarga tidak mampu.

"Bapakku itu dulu sopir taksi. Karena pada saat itu bapakku sudah tidak bisa membiayai sekolah, kok ada sambutan dari pemerintah kota membuat Asrama Bibit Unggul," kenang Febri.

Nah, berkat rekam jejak prestasi akademik yang baik di sekolah, sehingga guru-gurunya mengusulkan Febri mengikuti seleksi program beasiswa Bibit Unggul.

"Alhamdulillah akhirnya saya lolos," ujar wanita kelahiran Surabaya, 11 Februari 1976 tersebut.

Program Bibit Unggul mengambil siswa-siswi dari keluarga tidak mampu namun memiliki nilai rapor yang memenuhi kriteria. Febri pun berhasil melewati seleksi dan berkesempatan melanjutkan pendidikan di Universitas Airlangga (Unair).

"Saya tidak terpikir saat itu bisa kuliah, kalau itu (program Bibit Unggul) tidak ada, saya tidak sampai kuliah," katanya.

Selama masa kuliah, Febri menjalani pembinaan di Asrama Bibit Unggul selama kurang lebih tiga tahun hingga akhirnya lulus. Setelah itu, peluang kembali menghampirinya ketika ada rekrutmen Pegawai Negeri Sipil (PNS). Febri mencoba peruntungan dan berhasil lolos seleksi PNS.

"Dulu saat kuliah semester awal sudah masuk Asrama Bibit Unggul, kurang lebih 3 tahunan sampai lulus. Setelah lulus kebetulan ada rekrutmen PNS, kemudian saya melamar dan Alhamdulillah lolos," tuturnya.

Febri merupakan alumni Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Airlangga (Unair). Pilihannya untuk melanjutkan studi di perguruan tinggi negeri, didasari oleh kesadaran bahwa ia harus mempertahankan beasiswa yang diberikan oleh Pemkot Surabaya.

"Aku sampai berpikir saat memilih perguruan tinggi, aku tidak akan memilih perguruan tinggi yang sulit karena aku harus mempertahankan beasiswa ini," jelasnya.

Febri mengakui bahwa program Bibit Unggul adalah estafet yang mengantarkannya pada kesuksesan. Tanpa program tersebut, besar kemungkinan ia tidak akan bisa melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi.

"Kalau saya tidak masuk negeri, beasiswaku terputus. Alhamdulillah Allah masih memberikan izin semua dan pemerintah kota support," terangnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Surabaya Anna Fajrihatin menjelaskan, saat ini ada 138 anak yang mengikuti program pendidikan "1 Keluarga 1 Sarjana" di Asrama Bibit Unggul. Jumlah tersebut masih akan t...

Read Entire Article