Jakarta -
Kodam IX/Udayana menjelaskan proses terkini seleksi TNI dari Johanes Ande Kala atau Joni, yang sempat viral karena memanjat tiang bendera saat upacara 17 Agustus di Kabupaten Tapal Bata, Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT). Saat ini proses seleksi masih berlangsung.
"Ini sedang berjalan rangkaian seleksi, ada dibuat pergelombang di masing-masing wilayah, ada jadwalnya," kata Kapendam IX/Udayana Kolonel Inf Agung Udayana, Minggu (11/8/2024).
Menurutnya, tim seleksi perlu fokus pada seluruh peserta. Sebab, jadwal telah dibuat untuk masing-masing bagian seleksi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tentunya tim seleksi harus fokus pada seluruh peserta dengan jadwal yang sudah dibuat masing-masing bagian seleksi," tuturnya.
Agung mengatakan bahwa peserta seleksi menggunakan barcode. Sehingga hasilnya hanya panitia seleksi yang mengetahui, demi menghindari kecurangan.
"Perlu diketahui bahwa identitas peserta seleksi digunakan barcode, sehingga hasilnya hanya tim panitia yang mengetahui," jelasnya.
"Hal tersebut sebagai upaya menghindari peluang-peluang kecurangan yang bisa dilakukan bila ada oknum-oknum tertentu," lanjutnya.
Sebelumnya, sejumlah pejabat TNI AD menyatakan akan membina Joni Ande Kala agar dapat lolos tes seleksi TNI. Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak mengatakan ada tiga tes yang harus dilalui untuk masuk TNI.
Dia menjelaskan tiga tes yang harus dilalui adalah psikotes, mental ideologi, dan kesehatan. Jika ketiga poin tadi terpenuhi dan bagus, akan menjadi prioritas untuk diterima.
"Jadi, mampu nggak dia (Joni) untuk mengikuti itu? Psikotesnya, mampu nggak nanti? Kalau tentara kan harus bisa mengendalikan stres. Nanti pas lagi tugas di hutan kan memiliki stres, mampu tidak dia mengatasi jangan sampai mengalami gangguan mental sendiri," ujar Maruli, dilansir Antara, Sabtu (10/8).
Tes kesehatan dan psikotes digelar untuk mengecek kemampuan calon anggota TNI mampu mengendalikan stres.
Dia mengatakan tiap tes yang dilakukan penting untuk menghasilkan tentara yang berkualitas. Sehingga setiap tentara sanggup menjalankan tugas di tengah situasi apa pun.
Saat ini, kata Maruli, Joni, yang bernama lengkap Joni Ande Kala, sedang mengikuti seleksi lanjutan untuk dicek kesehatan dan psikotesnya.
"Jadi, (Joni) masih harus mengikuti seleksi (untuk menjadi anggota TNI) itu," kata Maruli.
(rdh/dek)