Lestarikan Alam, AMMAN Pakai Teknologi Modern buat Efektivitas Reklamasi

Jakarta -

PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMMAN) terus menunjukkan inovasi terhadap praktik berkelanjutan untuk melestarikan keindahan alam pascatambang. Dalam hal ini, AMMAN mengadopsi teknologi modern agar efektivitas untuk meningkatkan efektivitas reklamasi.

Adapun teknologi yang digunakan AMMAN yaitu pemanfaatan citra satelit dan Unmanned Aerial Vehicle (UAV) dalam melakukan pemantauan keberhasilan reklamasi. Dari hasil pemantauan citra UAV tersebut, AMMAN menggunakan analisis Normalized Difference Vegetation Index (NDVI).

NDVI merupakan sebuah metode penginderaan jauh yang memanfaatkan rasio panjang gelombang cahaya kanal Merah dan NIR (Near-Infrared Radiation) dari citra satelit ataupun foto udara untuk mengukur tingkat kerapatan ataupun kesehatan vegetasi suatu wilayah.

Nilai NDVI terukur berkisar antara -1 hingga 1. Nilai positif NDVI menunjukkan areal yang bervegetasi, sedangkan nilai negatif NDVI menunjukkan areal tidak bervegetasi, dan nilai NDVI yang mendekati 0 menunjukan areal dengan kerapatan vegetasi jarang.

Senior Manager Corporate Communications AMMAN Dinar Puja Ginanjar mengatakan dari hasil NDVI tersebut, pihaknya dapat melihat keberhasilan reklamasi yang sudah dilakukan. Analisis NDVI dapat mengetahui tingkat kehijauan, tutupan tanaman, hingga nilai biomassa/serapan karbon khususnya di area reklamasi.

"Jadi NDVI itu kan dari infrared yang dilepaskan oleh tumbuhan. Tanaman itu punya klorofil dan akhirnya bisa dilihat nilai NDVInya apakah mendekati 1. Selain itu kami juga memantau fauna darat yang ada di area reklamasi menggunakan camera trap," imbuh Dinar kepada detikcom di Festival LIKE 2, Jumat (9/8/2024).

Dari situlah, AMMAN dapat melihat keberhasilan dari reklamasinya secara visual mulai dari monitoring NDVI hingga melihat satwa. AMMAN juga terus melakukan monitoring bila ada suatu area yang mengalami erosi atau kegundulan, sehingga dapat langsung melakukan langkat tepat untuk mengatasinya.

"Jika terjadi erosi kami langsung melakukan penyulaman jadi sama tutupan vegetasinya," kata Dinar.

Program reklamasi dilakukan sebagai upaya untuk menata, memulihkan, dan memperbaiki kualitas lingkungan serta ekosistem di wilayah sekitar tambang agar dapat berfungsi kembali dengan optimal.

Dinar menjelaskan AMMAN melakukan reklamasi secara paralel seiring berjalannya operasional penambangan. Setiap tahun, kata Dinar, AMMAN sudah memiliki rencana area yang akan direklamasi sesuai dengan rekomendasi tenaga ahli.

Tak hanya di darat, AMMAN juga melakukan pemantauan di laut seperti terumbu karang hingga penyu. Selain itu, AMMAN juga melakukan rehabilitasi daerah aliran sungai.

Saat ini, AMMAN juga tengah mengembangkan wisata di Gili Balu yang terdiri dari delapan pulau kecil seperti Pulau Kenawa, Pulau Paserang, Pulau Kambing, Pulau Belang, Pulau Namo, Pulau Kalong, Pulau Mandiki, dan Pulau Ular.

AMMAN membuka booth pada Festival LIKE 2 yang digelar di JCC Senanyan dari 8 Agustus hingga 11 Agustus mendatang. Di acara ini, AMMAN memamerkan segala upayanya dalam menjaga kelestarian lingkungan serta upaya efisiensi energi.

Tak hanya itu, AMMAN memamerkan produk-produk UMKM binaan dengan tujuan memperluas pasar penjualannya. Harapannya adalah produk-produk tersebut makin dikenal oleh masyarakat luas.

AMMAN juga mengadakan aktivitas kuis soal lingkungan dengan merchandise yang bisa dibawa pulang oleh masyarakat yang datang ke booth AMMAN.

Untuk diketahui, Festival LIKE 2 merupakan agenda yang merangkum akumulasi kerja-kerja dan langkah korektif bidang Lingkungan Hidup, Iklim, Kehutanan dan Energi (khususnya energi terbarukan). Adapun tema yang diambil dalam festival yang digelar pada 8-11 Agustus 2024 dI Jakarta Convention Center Hall A & B, Senayan, Jakarta ini yaitu '10 Tahun Kerja untuk Sustainabilitas'.

Acara ini akan diisi oleh berbagai kegiatan di antaranya I LIKE CONCERT, I LIKE WALK (Fun Walk), Talkshow, Exhibition, Coaching Clinic, Sellers Meet Buyer, Demo Inovasi, Competition, dan KLHK Appreciation Night.

(anl/ega)