Arah politik PKS di Pilgub Jakarta masih menjadi teka-teki, meski sejumlah sinyal mulai dimunculkan. Opsi menjagokan Anies Baswedan-Sohibul Iman kini diwarnai dengan upaya PKS menjalin komunikasi dengan pihak Koalisi Indonesia Maju (KIM).
Hal itu dipertegas dengan adanya hasil musyawarah Majelis Syuro PKS ke-11.
Presiden PKS Ahmad Syaikhu menyebut hasil musyawarah itu PKS membuka peluang untuk menjalin komunikasi dengan presiden terpilih sekaligus Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto.
“Bahwa pimpinan PKS telah berkomunikasi dengan Bapak Prabowo Subianto sebagai Presiden Republik Indonesia terpilih pada Pilpres 2024,” kata Syaikhu, Sabtu (10/8).
"Musyawarah Majelis Syuro yang ke-11 ini mengamanatkan kepada DPP PKS untuk melanjutkan komunikasi yang telah berlangsung baik kepada pimpinan-pimpinan partai, tokoh-tokoh keumatan, tokoh-tokoh kebangsaan sebagai upaya untuk membangun Indonesia yang lebih baik,” ujarnya.
Kendati begitu, Syaikhu tak menjelaskan terkait komunikasi yang dibuka dengan Prabowo itu juga untuk kepentingan pilkada, khususnya di Jakarta.
Diketahui, saat ini KIM telah mencalonkan Ridwan Kamil untuk bertarung di Jakarta.
PKS Kaji Opsi Lain di Jakarta
Opsi bergabung dengan koalisi lain dalam Pilgub Jakarta kini dibuka oleh PKS. Hal itu dilakukan usai Anies tak kunjung dapat menarik partai lain untuk mendukungnya.
“Karena sampai 4 Agustus kemarin kursi yang harus dipenuhi 22 kursi belum terpenuhi. Bahwa kita DPP PKS memiliki ijtihad opsi-opsi lainnya,” kata Jubir PKS, M. Kholid di DPP PKS, Jakarta, Sabtu (10/8).
“Salah satu opsinya adalah kita membangun komunikasi dengan Koalisi Indonesia Maju (KIM),” imbuhnya.
PKS sebelumnya telah mengeluarkan SK mendukung Anies Baswedan-Sohibul Iman untuk Pilgub Jakarta.
Partai memberikan tenggat waktu hingga 4 Agustus untuk Anies mencari koalisi agar pasangan itu berlayar ke Pilgub, namun hingga kini belum ada partai yang secara resmi menyatakan dukungan ke Anies. Kini opsi lain tengah dihitung.
“Opsi yang kedua sedang kita dalami sedang kita perdalam. Sehingga kalau opsi yang pertama sudah kita lakukan dalam tempo yang cukup lama yaitu 40 hari tadi dari 25 Juni sampai 4 Agustus kita sekarang memperdalam, mengkaji, mengeksplorasi opsi yang kedua yakni dengan pimpinan dari KIM,” jelasnya.
Meski demikian, ia menegaskan hubungan PKS dengan Anies masih baik.
“Balihonya masih, tuh,” kata dia.