Menteri LHK Ajak Masyarakat Tekan Emisi GRK: Dampak Perubahan Iklim Makin Nyata

4 weeks ago 10
winjudi slot online winjudi online winjudi situs winjudi online slot gacor online terbaru situs slot gacor online terbaru link slot gacor online terbaru demo slot gacor online terbaru rtp slot gacor online terbaru Akun slot gacor Akun situs slot gacor Akun link slot gacor Akun demo slot gacor Akun rtp slot gacor Akun slot gacor online terbaru Akun situs slot gacor online terbaru Akun link slot gacor online terbaru Akun demo slot gacor online terbaru Akun rtp slot gacor online terbaru informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online hari ini berita online hari ini kabar online hari ini liputan online hari ini kutipan online hari ini informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online winjudi slot online

Jakarta -

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya mengajak masyarakat mengurangi emisi gas rumah kaca (GRK). Dia mengatakan emisi gas rumah kaca berdampak pada perubahan iklim.

Siti menjelaskan, saat ini perubahan iklim akibat emisi gas rumah kaca telah berdampak pada sektor prioritas, seperti pangan, air, kesehatan, energi, dan ekosistem. Dia menyebutkan penularan penyakit sensitif seperti ISPA menjadi salah satu contoh nyata dampak perubahan iklim.

"Dampak pada sektor prioritas tersebut meliput menurunnya produktivitas pangan, berkurangnya pasokan air, meningkatnya vektor, dan penularan penyakit sensitif iklim, seperti demam berdarah, malaria, diare, dan infeksi saluran pernapasan akut atau ISPA," kata Siti Nurbaya di Festival LIKE 2, di JCC Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (9/8/2024).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Siti Nurbaya melanjutkan perubahan iklim akibat emisi gas rumah kaca juga berdampak pada rusaknya ekosistem laut dan darat. Akibatnya, angka bencana alam makin tinggi.

"Rusaknya ekosistem darat dan laut juga berdampak pada tingginya kejadian bencana hidrometeorologis, seperti banjir, longsor, kekeringan, angin kencang, dan kebakaran hutan. Kerugian dan kerusakan yang terjadi pada bidang prioritas dapat berpengaruh pada sulitnya pemenuhan kebutuhan dasar manusia," ujar dia.

Oleh karena itu, Siti Nurbaya mengajak masyarakat mengurangi emisi gas rumah kaca. Tak hanya aksi dalam negeri, KLHK juga akan menggandeng negara sahabat untuk menghadapi ancaman perubahan iklim.

"Untuk menghadapi permasalahan tersebut, kita bergandengan tangan dan bekerja sama dengan negara-negara sahabat untuk bersama-sama menghadapi dampak dan ancaman perubahan iklim yang semakin nyata serta memberikan kontribusi dalam upaya pengurangan emisi gas rumah kaca sebagai penyebab terjadinya perubahan iklim," pungkas Siti.

(idn/idn)

Read Entire Article