Olimpiade 2024: Rizki Juniansyah Memang Punya DNA Angkat Besi

4 weeks ago 8
winjudi slot online winjudi online winjudi situs winjudi online slot gacor online terbaru situs slot gacor online terbaru link slot gacor online terbaru demo slot gacor online terbaru rtp slot gacor online terbaru Akun slot gacor Akun situs slot gacor Akun link slot gacor Akun demo slot gacor Akun rtp slot gacor Akun slot gacor online terbaru Akun situs slot gacor online terbaru Akun link slot gacor online terbaru Akun demo slot gacor online terbaru Akun rtp slot gacor online terbaru informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online hari ini berita online hari ini kabar online hari ini liputan online hari ini kutipan online hari ini informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online winjudi slot online

Jakarta -

Rizki Juniansyah menorehkan sejarah angkat besi Indonesia di Olimpiade 2024. Atlet 21 tahun itu memang mempunyai 'DNA angkat besi' dalam darahnya.

Emas Olimpiade 2024 didapat oleh Rizki saat berlomba di South Paris Arena, Jumat (9/8/2024) dini hari WIB. Dia mencatatkan total angkatan 354 kilogram, unggul atas Weeraphon Wichhuma (346 kilogram) dan Dimitrov Bozhidar Andreev (344 kilogram).

Rizki sudah akrab dengan angkat besi sejak umur sembilan tahun atau kelas empat SD. Tak heran Rizki sudah menggandrungi angkat besi sejak dini, ayahnya, Mohamad Yasin, juga seorang lifter.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tak cukup cuma ayah, kakak Rizki, Riska Anjani Yasin, juga merupakan atlet angkat besi. Dia biasa turun di kelas +75 kilogram putri.

Riska pernah memecahkan rekor nasional angkat besi saat berlaga di PON 2012 di Riau. Dia mencatatkan total angkatan 242 kilogram.

Yasin berbincang dengan detikcom mengenai keluarganya yang nyaris semuanya lifter. Bahkan, suami Riska juga seorang atlet angkat besi. Triyatno merupakan peraih perunggu di Olimpiade 2008 di Beijing saat turun di kelas 62 kilogram dan meraih perak di Olimpiade 2012 di London di kelas 69 kilogram.

"Saya atlet tahun 1980-an. Saya pernah ikut PON lima kali, SEA Games lima kali. Ada event-event lain Kejuaraan Dunia Terbuka, Asia juga," kata Yasin kepada detikcom dalam sebuah perbincangan di Sasana Angkat Besi Bulldog Gym Banten di Cipocok Jaya, Kota Serang, Banten.

"Saya pensiun menjadi atlet tahun 1999, tahun berikutnya, 2000-an, saya serius mendalami pelatih pada 2005 saat Riska, kakaknya Rizki, menjalani latihan," kata dia menambahkan.

Perjalanan Rizki sampai bisa mencetak sejarah tak lepas dari didikan keras Yasin. Kerja keras Yasin dan Rizki itu akhirnya membuahkan sejarah. Rizki menjadi peraih emas Olimpiade termuda di Indonesia, juga menjadi lifter pertama yang meraih emas di ajang Olimpiade.

"Kalau latihan biasa saja ya, maksudnya biasa begini, apa yang diterapkan ke yang lain juga diterapkan ke Rizki. Cuma saya menganggap latihan ini saya tidak membedakan Rizki karena akan. Anak latihannya dimanja, tidak,"

"Bahkan saya kalau melatih Rizki lebih keras daripada atlet yang lain. Karena saya memberi contoh ke anak saja. Apalagi yang lain bisa. Alhamdulillah Rizki dapat menjalankan programnya dengan baik sejak kecil. Ini hasilnya," kata dia menambahkan.

(cas/krs)

Read Entire Article