1 month ago
12
Jarred Brooks mengaku bertanggung jawab penuh atas diskualifikasi yang membuatnya harus melepaskan gelar Juara Dunia ONE Strawweight MMA pada Maret lalu.
Kala itu, ia didiskualifikasi karena membanting leher Joshua Pacio, sebuah teknik terlarang di ONE Championship.
Ia tak mencoba menyalahkan siapa pun dan tak sabar untuk memulihkan namanya sebagai raja tak terbantahkan.
Caranya adalah dengan mengalahkan Pacio, sang pemilik sabuk saat ini, dengan cara yang meyakinkan.
Sang bintang Amerika, yang juga merupakan penghuni peringkat #1 divisi strawweight MMA, menerima laga perebutan sabuk interim karena menunggu Pacio pulih dari cederanya.
Kini, dengan sabuk interim di pundaknya, “The Monkey God” tak sabar kembali beradu dengan sang bintang Filipina demi menuntaskan rivalitas mereka.
“Saya tak sabar untuk kembali bertemu dengan Joshua Pacio lagi. Ia adalah Kristiani yang baik, orang yang luar biasa, dan petarung yang hebat.” ujar Brooks.
“Jika saya bisa kembali ke negaranya – saya mencintai Manila, saya mencintai orang Filipina, mereka adalah penggemar MMA yang luar biasa – dan berada di antara untuk merasakan energinya sangat berarti untukku,” lanjutnya.
Di sisi lain, walau sangat menginginkan sabuk emas itu, Brooks juga memiliki mimpi lainnya. Ia ingin naik satu divisi untuk menantang Demetrious “Mighty Mouse” Johnson demi Gelar Juara Dunia ONE Flyweight MMA.
“The Monkey God” memang telah lama mengidolai rekan senegaranya itu, dan ia ingin berbagi Circle dengannya sebelum sang bintang legendaris itu menggantungkan sarung tinjunya.
“Demetrious Johnson adalah seseorang yang saya tonton di TV dalam acara Buffalo Wild Wings, memenangi Juara Dunia pada 2012, dan membuat saya berpikir, ‘saya bisa jadi sepertinya suatu hari nanti,’ ungkapnya.
“Saya kira Tuhan memberiku tanda untuk masuk ke ONE Championship dan berada di tingkatan yang sama dengan Demetrious saat ini. Saya kira, laga antara saya dan dia akan sangat luar biasa.
“Saya adalah seseorang yang merangkak naik dan memenangi kompetisi. Saya memanjat gunung, dan saya tidak khawatir. Saya memahami kalau GOAT [petarung terbaik sepanjang masa] sangat mahir memanjat gunung juga, dan saya tak takut untuk mengejar seorang GOAT.”
,x_140,y_26/01j4qjn74an4v8j6wdv9nrn1hw.jpg)
