Jakarta -
Pemprov DKI Jakarta mengatakan pihaknya masih menunggu pedoman dari pemerintah pusat untuk menentukan anggaran per porsi program makan bergizi gratis. Sementara ini, Pemprov DKI tetap akan menguji coba program tersebut di sekolah-sekolah Jakarta.
"Sambil menunggu pedoman umum dari Pemerintah Pusat, Pemprov DKI Jakarta akan melakukan uji coba terhadap makan bergizi gratis," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta Suharini Eliawati saat dihubungi, Jumat (30/8/2024).
Eli menjelaskan, uji coba akan melihat menu makanan apa saja yang disukai siswa. Selain itu, uji coba akan melihat aspek lain meliputi anggaran per porsi, biaya pengemasan, hingga ongkos pendistribusian makanan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Uji coba meliputi jenis menu yang sehat namun disukai oleh siswa serta range harga per menu termasuk biaya ongkir, biaya masak dan packing. Uji coba Insyaallah masih akan dilaksanakan di Jakarta," jelasnya.
Uji coba baru dilakukan di tingkat sekolah dasar (SD). Selama beberapa kali uji coba, didapati anggaran paling ideal berkisar antara Rp 20.000 hingga Rp 25.000 per porsi. Akan tetapi, Pemprov DKI tetap menunggu pedoman atau juknis program bergizi gratis yang diterbitkan pemerintah pusat.
"Tentu kita menunggu pedoman umum (juklak dan juknisnya) dari Pemerintah Pusat," jelasnya.
Sebelumnya diberitakan, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono meninjau uji coba program makan bergizi gratis di SDN Cipayuny 04 Pagi, Jakarta Timur. Dalam kunjungannya, Heru menjelaskan Pemprov DKI telah mencoba berbagai menu dengan harga makanan yang variatif dengan menyeimbangkan gizi, mulai dari Rp 15.000 hingga Rp 25.000 per porsi. Namun, porsi Rp 15.000 dianggap kurang ideal.
"Mengenai nilai rupiah kami tidak batasi Pemda DKI, bisa Rp 15.000, Rp 20.000, Rp 25.000. Kita lihat kalau Rp 15.000 kemarin kurang bagus, kurang pas antara Rp 20.000-Rp 25.000, yang memasak juga dapat keuntungan, mereka harus mengantar juga, menyiapkan sampai di tempat," kata Heru Budi usai memantau uji coba program makan bergizi gratis di SDN Cipayung 04 Pagi, Jakarta Timur, Senin (26/8/2024).
Pemprov DKI Jakarta bersama BUMD PAM Jaya menyajikan menu makanan berupa nasi, telur goreng, orek tempe, capcay, jagung dan buah anggur dalam uji coba kali ini. Namun, Heru mendapati porsi nasi yang diberikan terlalu banyak sehigga banyak siswa tak menghabiskan makanannya.
"Total 800 paket menu sarapan. Menunya ada nasi, sayur, telur dadar, orek tempe, capcay plus jagung. Kurang lebih 400 kalori, Rp 20.000 per porsi. Tetap bekerja sama dengan bank sampah untuk bisa meng-collect hasil kardus, sendok, dan lain-lain," jelas Heru.
Heru mengatakan pemberian makan bergizi gratis kepada siswa tak mesti dilakukan siang hari. Menurutnya, menu makanan bisa diberikan pagi hari atau siang hari menyesuaikan dengan waktu anak-anak sekolah.
"Hari ini adalah uji coba yang ketiga, bisa sarapan pagi, bisa makan siang, sesuai dengan waktunya anak-anak sekolah," ujarnya.
Selain itu, hidangan yang disajikan akan menyesuaikan dengan kesukaan para siswa. Yang jelas, porsi makanan yang diberikan memiliki gizi seimbang.
"Kita lihat kesukaan mereka apa. Tadi sayurnya habis, buahnya dimakan, telurnya habis, nasinya separuh dimakan, (porsinya) kebanyakan tadi saya lihat," ujarnya.
(taa/knv)