Penjarahan Rusunawa Marunda Belum Dilaporkan, Pemprov Masih Tunggu Pihak UPRS

4 weeks ago 12
winjudi slot online winjudi online winjudi situs winjudi online slot gacor online terbaru situs slot gacor online terbaru link slot gacor online terbaru demo slot gacor online terbaru rtp slot gacor online terbaru Akun slot gacor Akun situs slot gacor Akun link slot gacor Akun demo slot gacor Akun rtp slot gacor Akun slot gacor online terbaru Akun situs slot gacor online terbaru Akun link slot gacor online terbaru Akun demo slot gacor online terbaru Akun rtp slot gacor online terbaru informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online hari ini berita online hari ini kabar online hari ini liputan online hari ini kutipan online hari ini informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online winjudi slot online

Jakarta -

Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPRKP) Jakarta, Kelik Indriyanto, mengatakan pelaporan penjarahan aset-aset Rusunawa Marunda Cluster C ke polisi belum dilakukan karena masih menunggu pihak Unit Pengelola Rumah Susun (UPRS). Kelik mengatakan pihak UPRS yang nantinya akan melaporkan ke Polres Jakarta Utara berdasarkan barang bukti aset yang hilang.

"(Pelaporannya) bukan (dari Dinas Perumahan), dari UPRS. Saat ini masih menunggu (UPRS) bikin laporan ke Polres Jakarta Utara," kata Kelik kepada wartwan di gedung DPRD Provinsi Jakarta, Jumat (9/8/2024) malam.

Kelik mengatakan proses pelengkapan dokumen barang bukti yang hilang masih dilakukan karena adanya perpindahan pejabat lama ke pejabat baru. Setelah itu, pihaknya akan mengusulkan penghapusan aset alias pembongkaran Rusunawa Marunda Cluster C.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Harus laporan dulu nanti kalau sudah selesai, tahapan berikutnya baru kami usulkan untuk penghapusan asetnya," ujarnya.

Kelik pun belum bisa memastikan kapan pembongkaran akan segera dilakukan karena prosesnya harus melalui berbagai tahapan.

"Tunggu pelaporan dan segala macam. Belum tahu (sampai akhir tahun atau tidak) bertahap, nanti kita tunggu saja," tandasnya.

Sebelumnya, Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPRKP) DKI Jakarta akan merobohkan bangunan Cluster C Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Marunda, Cilincing, Jakarta Utara, pada 2025. Gedung Cluster C akan dirobohkan karena sudah tidak layak huni.

"Ya kemungkinan bisa Maret sampai April 2025. Kalau usulan anggaran dikabulkan, itu juga Marunda, jadi pembangunannya bisa 2025 pertengahan," kata Sekretaris DPRKP DKI Jakarta Meli Budiastuti saat dimintai konfirmasi, Rabu (24/7).

Dia mengatakan pihaknya sedang memproses penghapusan aset Rusunawa Marunda kepada Badan Pengelola Aset Daerah (BPAD) DKI Jakarta. Meli mengatakan warga di Cluster C sudah direlokasi ke Rusun Nagrak.

"Kami sudah ajukan untuk penghapusan ke BPAD. Hasil BRIN di 2021, dia (Cluster C Marunda) sudah tidak layak huni. Makanya dilakukan relokasi ke Nagrak," ucapnya.

"Tetapi kawasan itu (Rusunawa Marunda) sangat terbuka. Dijaga di sini di pos satpam, dia (maling) masuk lewat sana (belakang)," sambungnya.

Meli menjelaskan, Pemprov akan melakukan survei ke lapangan sebelum pembongkaran dilakukan. Setelah itu, Pemprov DKI akan mengajukan anggaran untuk pembangunan gedung C Rusunawa Marunda yang baru.

Nanti dirobohkan, nanti kami ajukan anggaran revitalisasi. Akan dibangun baru di situ," ujarnya.

(bel/maa)

Read Entire Article