Penjualan Lebih Kecil dari Indonesia, Thailand Beri Insentif untuk Mobil Hybrid

4 weeks ago 18
winjudi slot online winjudi online winjudi situs winjudi online slot gacor online terbaru situs slot gacor online terbaru link slot gacor online terbaru demo slot gacor online terbaru rtp slot gacor online terbaru Akun slot gacor Akun situs slot gacor Akun link slot gacor Akun demo slot gacor Akun rtp slot gacor Akun slot gacor online terbaru Akun situs slot gacor online terbaru Akun link slot gacor online terbaru Akun demo slot gacor online terbaru Akun rtp slot gacor online terbaru informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online hari ini berita online hari ini kabar online hari ini liputan online hari ini kutipan online hari ini informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online winjudi slot online
Model elektrifikasi mobil hybrid Toyota di GIIAS. Foto: dok. Toyota Indonesia

sosmed-whatsapp-green

kumparan Hadir di WhatsApp Channel

Distribusi mobil hybrid (HEV) di Indonesia pada semester satu tahun 2024 lebih banyak dibanding mobil listrik (BEV). Ini menjadi alasan pemerintah enggan mengeluarkan kebijakan baru seperti pemberian insentif untuk saat ini.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) Airlangga Hartarto mengatakan, penjualan kendaraan hibrida dengan skema regulasi yang sudah ada saat ini dinilainya sudah bagus. Bahkan, totalnya dua kali lebih banyak dibanding mobil BEV.

"Maka untuk otomotif, kebijakannya sudah dikeluarkan. Tidak ada perubahan kebijakan dan tambahan lain," ungkap Airlangga saat konferensi Pertumbuhan Ekonomi Q2 2024, awal pekan ini.

Data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia atau Gaikindo memperlihatkan pengiriman mobil hybrid dari pabrik ke diler (wholesales) sepanjang periode Januari-Juni tahun ini sudah mencapai angka 25.807 unit. Kontras dengan BEV yang baru 11.938 unit.

Toyota Kijang Innova Zenix HEV di IIMS 2024. Foto: dok. Toyota Astra Motor

Kendati demikian, Wakil Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), Bob Azam menilai meski performa distribusi mobil hybrid terlihat cemerlang, hal tersebut belum cukup vital di segmen pasar otomotif.

"Memang kelihatan penjualan mobil hybrid lebih baik dari BEV, tetapi belum cukup menjadikan Indonesia sebagai basis domestik dan ekspor karena masih kecil, kurang dari 10 persen. Ini ditandai masih banyaknya impor model HEV," urainya kepada kumparan, Rabu (7/8).

Pengembangan industri komponen elektrifikasi

Dalam konteks pengurangan emisi karbon kendaraan bermotor, mobil hybrid dinilai jadi salah satu jenis teknologi elektrifikasi yang mudah diserap oleh pasar domestik. Perkembangan ekosistemnya juga bisa memberi nilai tambah untuk industri otomotif nasional.

"Sebagai perbandingan, model hybrid juga baru-baru ini mendapat tambahan insentif di Thailand. Walaupun penjualan jauh lebih baik dari kita," imbuhnya.

"Ini perlu kita berikan agar ekosistem elektrifikasi berkembang di Indonesia. Terutama e-parts seperti motor, PCU, transexcel, dan battery yang saat ini masih minim investasi di Indonesia," pungkas Bob.

Mengutip laporan Reuters, Thailand baru-baru ini memperkenalkan pembebasan pajak baru untuk mobil hybrid yang diproduksi di negara tersebut.

Menurut dewan investasi setempat (BOI), pemerintah akan menurunkan pajak kendaraan hybrid yang diproduksi di Thailand mulai 2028 hingga 2023. Hal ini dilakukan supaya jenis kendaraan tersebut tetap kompetitif, setelah banyak pabrikan mobil listrik yang masuk ke sana.

Sekretaris Jenderal BOI Narit Therdsteerasukdi mengatakan, kendaraan hybrid memiliki peran yang penting dalam peralihan ...

Read Entire Article