Serangan Israel terhadap sebuah sekolah yang dijadikan lokasi pengungsian di Gaza dikecam banyak pihak. Serangan tepatnya terjadi di sekolah Al-Tabieen yang berada di sekitar masjid di kawasan Daraj Tuffah.
Menurut Badan pertahanan sipil Gaza serangan Israel menewaskan sedikitnya 93 orang, 17 di antaranya wanita dan anak-anak, menjadikannya salah satu serangan paling mematikan.
Israel membantah jumlah korban yang tewas tersebut. Mereka menyebut serangan dilakukan karena lokasi itu merupakan fasilitas militer Hamas dan Jihad Islam yang masih aktif.
Israel menyebut 19 orang terafiliasi kelompok tersebut tewas.
Berikut tanggapan dunia internasional terkait serangan itu, dikutip dari AFP:
Gedung Putih mengatakan pihaknya sangat prihatin dengan laporan korban sipil akibat serangan itu. Mereka tengah mencari informasi lebih lanjut.
Serangan itu “menggarisbawahi pentingnya gencatan senjata dan kesepakatan penyanderaan, yang terus kami upayakan tanpa lelah untuk mencapainya," tambah pernyataan Gedung Putih.
Menteri Luar Negeri Inggris David Lammy menulis di X bahwa dia "terkejut dengan serangan Militer Israel di sekolah al-Tabieen dan hilangnya nyawa secara tragis."
"Kita memerlukan gencatan senjata segera untuk melindungi warga sipil, membebaskan semua sandera, dan mengakhiri pembatasan pada bantuan," lanjutnya.
Sebuah pernyataan dari Kementerian Luar Negeri Prancis menyebut bahwa selama beberapa minggu, gedung sekolah telah berulang kali menjadi sasaran, dengan jumlah korban sipil yang tidak dapat ditoleransi.
“Israel harus menghormati hukum kemanusiaan internasional,” demikian keterangan itu.
Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Josep Borrell di X: "Mengerikan dengan gambar-gambar dari sekolah perlindungan di Gaza yang terkena serangan Israel. Setidaknya 10 sekolah menjadi sasaran dalam beberapa minggu terakhir. Tidak ada pembenaran atas pembantaian ini."
Qatar, mediator dalam perang Israel-Hamas di Gaza, menuntut penyelidikan segera terkait serangan itu.
"Fakta mengenai pasukan pendudukan Israel yang terus menargetkan sekolah dan tempat penampungan bagi para pengungsi," ungkap pihak Qatar.
Mesir, yang memiliki hubungan diplomatik dengan Israel dan juga terlibat dalam perundingan antara kedua belah pihak, mengatakan serangan itu menghina hukum internasional dan kemanusiaan dan menunjukkan kurangnya kemauan p...