RI Mau Bedakan Harga Tiket KRL Berdasar NIK, Negara Lain Justru Ada yang Gratis

1 week ago 5
winjudi slot online winjudi online winjudi situs winjudi online slot gacor online terbaru situs slot gacor online terbaru link slot gacor online terbaru demo slot gacor online terbaru rtp slot gacor online terbaru Akun slot gacor Akun situs slot gacor Akun link slot gacor Akun demo slot gacor Akun rtp slot gacor Akun slot gacor online terbaru Akun situs slot gacor online terbaru Akun link slot gacor online terbaru Akun demo slot gacor online terbaru Akun rtp slot gacor online terbaru informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online hari ini berita online hari ini kabar online hari ini liputan online hari ini kutipan online hari ini informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online winjudi slot online
Sejumlah penumpang antre untuk masuk ke kereta rel listrik (KRL) Jabodetabek tujuan Stasiun Jakarta Kota di Stasiun Manggarai, Jakarta, Selasa (30/7/2024). Foto: Darryl Ramadhan/kumparan

sosmed-whatsapp-green

kumparan Hadir di WhatsApp Channel

Di saat pemerintah Indonesia berencana membedakan tiket KRL Jabodetabek berdasarkan NIK, di sejumlah negara justru menyeragamkan harga tiket kereta untuk beberapa penumpang. Bahkan, di sejumlah negara Eropa menggratiskan tiket untuk para pelajar. Hal ini dilakukan untuk mendorong lingkungan hijau di negara mereka.

Dikutip dari Netherlandsrail, Jumat (30/8), di Belanda, berapa pun usianya kalau masih berstatus pelajar/mahasiswa, akan bebas naik kereta. Sebab, sejumlah sekolah dan universitas di sana bekerja sama dengan Kemenhub Belanda untuk mendorong penggunaan transportasi umum.

Tak hanya pelajar, beberapa BUMN dan perusahaan swasta Belanda juga bekerja sama dengan Kementerian Perhubungan di negara tersebut, sehingga karyawan yang naik kereta di jam kerja bisa mendapat harga diskon.

Selain itu, bagi lansia berusia 60 tahun atau lebih, akan mendapatkan diskon hingga 50 persen jika bepergian menggunakan kereta. Bahkan saat jam sibuk, lansia bisa mendapatkan diskon tambahan.

Tokyo Metro Training Center, Jepang. Foto: Moh Fajri/kumparan

Sementara di Singapura dan Jepang, mereka memiliki harga khusus bagi pelajar dan lansia. Tiket ini bisa dibeli bulanan dengan harga yang jauh lebih murah. Pelajar dan lansia bisa mendapat potongan harga hingga 50 persen.

Di beberapa negara, kartu identitas hanya digunakan bagi turis. Sebab, ada juga harga tiket dengan harga diskon bagi turis asing yang naik kereta di negara tersebut, seperti di Singapura, Thailand, Jepang.

Di Jepang, harga tiket kereta atau Tokyo Metro juga berdasarkan jarak. Tapi, ada harga spesial kalau penumpang menggunakan jalur kereta dan trem, serta bus.

Nah, Juru Bicara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Adita Irawati belum bisa menjelaskan negara mana yang menjadi rujukan Indonesia untuk menerapkan tiket KRL berdasarkan NIK.

“Kayaknya ada sih ya, cuma saya perlu cek ya. Sebelum saya bisa jawab soal itu ya, saya enggak punya datanya soalnya, saya takut salah aja,” katanya kepada kumparan.

Sebelumnya, Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kemenhub akan membuka diskusi publik untuk membahas penerapan tarif KRL Jabodetabek berbasis NIK.

Dirjen Perkeretaapian Kemenhub Risal Wasal menuturkan diskusi publik tersebut bertujuan untuk memastikan skema tarif subsidi ini tidak memberatkan pengguna KRL Jabodetabek.

"DJKA juga akan membuka diskusi publik dengan akademisi dan perwakilan masyarakat untuk memastikan skema tarif yang akan diberlakukan tidak memberatkan pengguna jasa layanan KRL Jabodetabek," kata Risal dalam keterangannya, Kamis (28/8).