Jakarta -
Sebanyak 40 peserta calon pimpinan (capim) KPK telah dinyatakan lolos tahapan tes tulis. Mantan Wakil Ketua KPK Saut Situmorang mengatakan ada satu calon petahana yang lolos tes tulis bermasalah secara etik.
"Ternyata memang kita perlu menggarisbawahi seindependen apa pansel KPK karena common sense saya itu satu yang masih jadi pimpinan KPK bermasalah," kata Saut dalam diskusi bertajuk Menuntut Keberpihakan Pansel KPK yang digelar daring, Kamis (8/8/2024).
Saut mengatakan, jika merujuk pada standar seleksi yang dilakukan pansel sebelumnya, calon yang memiliki riwayat pelanggaran sudah dicoret sejak awal. Dia menilai sikap tegas itulah yang hilang dalam kerja pansel KPK periode 2024-2029.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau ngikut terminologi pansel zaman dulu, zaman saya yang jilid pertama yang ada Antasari terpilih itu seharusnya sudah langsung dicoret, nggak spekulasi gitu. Itu problematik kan," katanya.
Menurut Saut, keputusan pansel yang tetap meloloskan calon petahana yang memiliki riwayat pelanggaran etik menjadi bukti pansel tidak memahami nilai-nilai KPK. Dia mengatakan kasus etik yang melibatkan calon petahana tersebut saat ini pun masih bergulir di Dewas KPK.
"Artinya gini, pansel ini sebenarnya tidak memahami nilai-nilai yang ada di KPK. Nilai-nilai yang ada di KPK kan itu disebut integrity, sinergi, kepemimpinan, profesionalisme, dan keadilan. Nah Dewas bekerja atas dasar itu," ujar Saut.
Saut mengatakan lolosnya calon petahana sebagai capim KPK juga menjadi bukti pansel menghiraukan kerja yang telah dilakukan Dewas KPK. Mantan pimpinan KPK itu lantas mempertanyakan independensi pansel dalam menyeleksi calon pimpinan dan calon anggota Dewas KPK.
"Dia nggak ngerti Dewas sudah melakukan dispute atau debat atau pun adu mengadu dikaitkan dengan calon salah satunya yang sekarang sedang memimpin. Jadi saya menyimpulkan pansel ini sedikit dari yang kita kenal bahwa mereka adalah independen," katanya.
Berikut nama 40 peserta calon pimpinan KPK yang lolos tes tulis:
1. Achmad Zubair
2. Agung Setya Imam Effendi
3. Agus Joko Pramono
4. Ahmad Alamsyah Saragih
5. Albertus Usada
6. Andi Herman
7. Andi Pangerang Moenta
8. Dadang Herli Saputra
9. Didik Agung Widjanarko
10. Djoko Poerwanto
11. Erdianto
12. Fitroh Rohcahyanto
13. Giri Suprapdiono
14. Gunarwanto
15. Harli Siregar
16. I Nyoman Wara
17. Ibnu Basuki Widodo
18. Ida Budhiati
19. Imron Rosyadi Hamid
20. Johan Budi Sapto Pribowo
21. Johanis Tanak
22. Michael Rolandi Cesnanta Brata
23. Minanoer Rachman
24. Muhammad Yusuf
25. Nurul Ghufron
26. Nuryanto
27. Pahala Nainggolan
28. Poengky Indarti
29. R Benny Riyanto
30. RZ Panca Putra S
31. Rakhmad Setyadi
32. Rios Rahmanto
33. Sang Made Mahendrajaya
34. Setyo Budiyanto
35. Subagio
36. Sudirman Said
37. Sugeng Purnomo
38. Vera Diyanty
39. Wawan Wardiana
40. Yanuar Nugroho
Lihat Video: Sudirman Said Ogah Bahas Pilkada, Pilih Fokus Seleksi Capim KPK
(ygs/taa)