Jakarta -
Viral penggunaan cairan antiseptik di ketiak, yang dikenal dengan istilah 'marinasi ketiak'. Konon, bisa menjadi solusi untuk menghilangkan bau badan. Namun, dokter spesialis kulit memperingatkan tren ini malah berisiko memicu berbagai masalah, terlebih saat dilakukan tanpa pemahaman yang benar.
dr I Gusti Nyoman Darmaputra, SpKK, menjelaskan beberapa masalah kulit yang mungkin muncul akibat penggunaan antiseptik di area ketiak. Apa saja? Simak rangkumannya seperti berikut:
1. Kulit Kering
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satu risiko utama dari penggunaan antiseptik di ketiak adalah kulit menjadi kering. "Antiseptik mengandung bahan kimia yang bisa menghilangkan kelembapan alami kulit," jelas dr Darma. Penggunaan berlebihan, terutama jika rutin, dapat membuat kulit kehilangan kelembapannya, menyebabkan kulit terasa kering dan kasar.
2. Iritasi Kulit
dr Darma menjelaskan bahwa antiseptik yang digunakan langsung di area sensitif seperti ketiak dapat menyebabkan iritasi. "Risiko iritasi kulit sangat tinggi, terutama jika antiseptik digunakan dalam jangka panjang. Kulit bisa menjadi kemerahan, gatal, bahkan terasa terbakar," ujar dr Darma.
Jika tidak dibersihkan dengan baik setelah penggunaan, iritasi ini bisa semakin parah.
3. Dermatitis Kontak
Masalah yang lebih serius yang bisa muncul adalah dermatitis kontak. "Penggunaan antiseptik yang terus-menerus dapat memicu reaksi alergi pada kulit, yang dikenal sebagai dermatitis kontak," tambah dr Darma.
Gejala dermatitis kontak antara lain ruam, bengkak, hingga lepuhan kecil yang mengganggu, disebabkan oleh paparan bahan kimia dalam antiseptik.
4. Gangguan Keseimbangan Mikrobioma Kulit
Penggunaan antiseptik yang terlalu sering juga bisa mengganggu keseimbangan mikrobioma alami di kulit. "Keseimbangan bakteri baik di kulit sangat penting untuk menjaga kesehatan kulit. Penggunaan antiseptik yang berlebihan bisa membunuh bakteri baik ini, membuat kulit lebih rentan terhadap infeksi," jelas dr Darma. Ini dapat memicu munculnya infeksi bakteri atau jamur yang lebih serius.
5. Risiko bagi Kulit Sensitif
Bagi mereka yang memiliki kulit sensitif, risiko dari tren ini bisa lebih tinggi. "Orang dengan kulit sensitif sangat berisiko mengalami iritasi berat atau reaksi alergi," ujar dr Darma. Oleh karena itu, dr Darma menyarankan untuk selalu berhati-hati dan lebih baik berkonsultasi dengan dokter sebelum mencoba tren viral seperti ini.
(naf/naf)