Event Jogja Book Fair (JBF) 2024 resmi ditutup, Kamis (19/9) malam. Event ini sudah berlangsung sejak 10 September lalu di halaman kantor Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah (DPAD) DIY.
Event yang didukung oleh Dana Keistimewaan ini diselenggarakan oleh Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI) DIY bekerja sama dengan sejumlah instansi di Pemda DIY seperti Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah DIY; Paniradya Kaistimewan; Dinas Kebudayaan DIY, Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga DIY; serta Dinas Koperasi dan UKM DIY.
Ketua IKAPI DIY, Wawan Arif Rahmat, mengatakan bahwa selama digelar, setiap hari ada sekitar 10.000 orang yang mengunjungi JBF 2024 dengan omzet mencapai ratusan juta tiap harinya.
“Hingga hari puncak pelaksanaan, 19 September 2024, Jogja Book Fair telah dikunjungi sekitar 10.000 pengunjung setiap hari dengan omset ratusan juta setiap harinya,” kata Wawan dalam penutupan JBF 2024, Kamis (19/9).
Tingginya animo masyarakat terhadap event ini menurut dia menjadi bukti bahwa kegemaran masyarakat terhadap buku, terutama buku fisik, masih tinggi.
Ia menjelaskan bahwa tahun ini JBF mengusung tema ‘Aksara Rasa’, aksara berarti kata-kata, dan rasa merujuk pada cita-rasa. Tema ini menurut dia dipilih untuk menggambarkan bahwa literasi tidak hanya terkait dengan kemampuan membaca dan menulis.
“Tetapi juga bagaimana kata-kata dapat menciptakan pengalaman yang kaya dan mendalam bagi pembaca. Dalam hal ini, rasa mencakup apresiasi terhadap seni, budaya, dan kuliner, yang semuanya menyatu dalam menciptakan pengalaman literasi yang komprehensif,” ujarnya.
JBF 2024 juga diharapkan bisa menjadi ajang untuk memperkuat jaringan antarpelaku industri perbukuan, mulai dari penerbit, penulis, komunitas literasi, hingga pemerintah. Berbagai kegiatan telah digelar selama acara, seperti lomba-lomba, talkshow, diskusi buku, pentas musik, cerpen, workshop literasi, hingga wisata buku dan game interaktif.
Event ini juga melibatkan berbagai komunitas, pegiat buku, seniman, mahasiswa, pelajar, bahkan anak-anak dari PAUD dan TK. Tokoh-tokoh dari dunia literasi juga turut hadir seperti Eka Kurniawan, JJ Rizal, Brilliant Yotenega, Wisnu Suryaning Adji, Fachrudin Faiz, Kalis Mardiasih, dan banyak lagi.
“Jogja Book Fair 2024 menjadi bukti nyata bahwa dunia buku memiliki kekuatan dan daya tarik besar bagi masyarakat,” kata Wawan.
Kepala DPAD DIY, Kurniawan, diwakili oleh Kabid Pembinaan dan Pengembangan Sistem Kearsipan DPAD DIY, Wardoyo, mengatakan bahwa event JBF 2024 dan peringatan Hari Literasi Internasional ini menjadi salah satu upaya menjadikan DIY sebagai ibu kota perbukuan nasional. Namun, misi ambisius ini menurut dia tidak bisa hanya dibebankan kepada DPAD DIY maupun IKAPI saja.
Karena itu, tahun ini mereka juga menggandeng instansi lain di lingkungan Pemda DIY untuk mendukung pelaksanaan acara ini.
“Tentu saja d...