Ketegaran Yati Merawat 2 Buah Hati yang Menderita Gagal Ginjal

1 month ago 43
winjudi slot online winjudi online winjudi situs winjudi online slot gacor online terbaru situs slot gacor online terbaru link slot gacor online terbaru demo slot gacor online terbaru rtp slot gacor online terbaru Akun slot gacor Akun situs slot gacor Akun link slot gacor Akun demo slot gacor Akun rtp slot gacor Akun slot gacor online terbaru Akun situs slot gacor online terbaru Akun link slot gacor online terbaru Akun demo slot gacor online terbaru Akun rtp slot gacor online terbaru informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online hari ini berita online hari ini kabar online hari ini liputan online hari ini kutipan online hari ini informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online winjudi slot online
Yati, ibu asal Madiun, yang memiliki dua anak penderita gagal ginjal. Foto: Masruroh/Basra

sosmed-whatsapp-green

kumparan Hadir di WhatsApp Channel

Yati (51), perempuan asal Madiun, Jawa Timur, ini merupakan sosok ibu yang cukup tegar. Bagaimana tidak, Yati harus merawat dua buah hatinya yang sama-sama divonis gagal ginjal.

"Anak pertama saya usia 28 tahun sakit gagal ginjal dan ada kelainan kelenjar tiroid, kemudian anak ketiga saya masih berusia 13 tahun juga sakit gagal ginjal," ungkap Yati saat ditemui Basra, (6/8).

Putri pertama Yati, Retno, saat ini harus menjalani rawat inap di RSUD Dr Soetomo Surabaya karena mengalami pengeroposan tulang karena komplikasi gagal ginjal dan kelainan kelenjar tiroid. Rawat inap ini telah dijalani Retno sejak pertengahan Juli lalu.

Karena harus menemani sang putri rawat inap, maka Yati juga harus memboyong Yusuf, putra ketiganya ke Surabaya.

"Yusuf kan harus cuci darah di sini (RSUD Dr Soetomo) seminggu dua kali. Nah karena kakaknya harus rawat inap jadi sekalian Yusuf saya boyong ke sini," tutur perempuan berhijab ini.

Yati mengungkapkan, sebelum sang putri menjalani rawat inap, ia telah mondar mandir Madiun-Surabaya sejak 2017 silam. Ini dilakukan untuk mengantar Yusuf menjalani cuci darah di RSUD Dr Soetomo. Minimnya fasilitas kesehatan di Madiun, memaksa Yati membawa putra bungsunya untuk cuci darah ke RSUD Dr Soetomo.

"Kalau kakaknya kan CAPD (cuci darah mandiri di rumah) jadi cuma perlu kontrol ke Soetomo sebulan sekali. Sedangkan adiknya harus cuci darah ke rumah sakit seminggu dua kali," imbuh Yati.

Tinggal di rumah singgah di Surabaya yang secara khusus menjadi tempat pelabuhan bagi pasien kronis tak bisa dilakukan Yati karena sang putra menolaknya.

"Yusuf nggak mau tinggal di rumah singgah. Dia merasa nggak nyaman, maunya pulang saja," imbuh Yati.

Saat harus mengantar kedua buah hatinya berobat ke RSUD Dr Soetomo, Yati harus rela menempuh perjalanan dengan kereta selama 2,5 jam dari Madiun ke Surabaya. Namun seiring naiknya harga tiket kereta, Yati memutuskan naik bus saat mengantar kedua buah hatinya ke Surabaya.

"Dulu awal-awal ke Surabaya sempat naik kereta, tapi lama-lama harga tiket kereta makin mahal. Jadi sekarang kalau ke Surabaya ya ngebis, lebih murah," tukas Yati.

Yati sejatinya mengaku cukup lelah karena harus mondar mandir Madiun ke Surabaya seminggu dua kali. Namun Yati tak punya pilihan lain. Kondisi kedua buah hatinya menguatkan fisik dan mental Yati untuk tetap bertahan.

"Kalau ditanya lelah nggak? Ya pasti lelah. Tapi saya ikhlas menjalankan semua ini demi anak-anak saya. Saya mau anak-anak saya sembuh. Allah tidak akan menguji hambaNya di luar batas kemampuan kita," tutur Yati dengan mata berkaca-kaca.

Yati lantas mengungkapkan jika sakit gagal ginjal yang dialami kedua buah hatinya sebagai akibat pernikahan sedarah dari kedua orang tuanya. Terkait hal ini awalnya Yati sempat tak mempercayainya.

"Kata dokter di Madiun, ini karena adanya pernikahan sedarah. Awalnya saya enggak percaya, tapi kok ketiga anak saya kondisinya sama (sakit gagal ginjal)," ujar Yati.

Sakit gagal ginjal juga dialami putri kedua Yati, hingga mau merenggut nyawanya. Ya, putri kedua Yati nyawanya tak terselamatkan usai didiagnosis gagal ginjal.

"Anak pertama saya itu makannya memang tidak terjaga dengan baik, suka makan mi instan. Awalnya saya kira Retno (anak perta...

Read Entire Article